LERES FK-KMK UGM gelar Health Research & Innovation Expo
Learning Resources and Innovation Development (LERES) FK-KMK UGM kembali menyelenggarakan kegiatan Health Research & Innovation Expo (HRIE) 2023. Kegiatan ini berlangsung dua hari, 21-22 September 2023 di Grha Sabha Pramana UGM dengan mengusung tema 'Hilirisasi dan Komersialisasi Kesehatan.'

Elshinta.com - Learning Resources and Innovation Development (LERES) FK-KMK UGM kembali menyelenggarakan kegiatan Health Research & Innovation Expo (HRIE) 2023. Kegiatan ini berlangsung dua hari, 21-22 September 2023 di Grha Sabha Pramana UGM dengan mengusung tema “Hilirisasi dan Komersialisasi Kesehatan.”
ketua HRIE 2023, Indra Tri Mahayana, Ph.D., Sp. M, menjelaskan Health Research & Innovation Expo merupakan salah satu kegiatan di bawah LERES FKKMK UGM. Kegiatan ini digelar dengan tujuan mengumpulkan ide penelitian dan inovasi terkait produk kedokteran di lingkungan akademik FK-KMK UGM baik bagi dosen, peneliti, ataupun mahasiswa, menyediakan database peneliti serta produk-produk inovasi yang dikembangkan, serta menginisiasi hilirisasi produk-produk terkait manikin, media ajar, serta piranti dan instrumentasi medis.
“Harapannya, HRIE dapat menjadi wahana bagi civitas akademika baik dosen, peneliti, maupun mahasiswa untuk memperoleh informasi terkait dengan perkembangan inovasi produk kesehatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peneliti untuk melakukan hilirisasi dan komersialisasi inovasi produk kesehatan, serta membuka peluang kolaborasi di industri,” ujarnya.
Penyelenggaran HRIE 2023 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. HRIE 2023 tidak hanya mengadakan kegiatan talkshow, research poster presentation, dan innovation expo tetapi juga menyelenggarakan kuliah umum bersama dengan ahli.
“Kegiatan ini melibatkan beberapa influencer kesehatan untuk mendiskusikan terkait dengan komersialisasi kesehatan dengan memanfaatkan platform sosial media saat ini. Beberapa departemen, unit kerja, pusat studi, dan pusat kajian pun turut terlibat untuk melakukan diseminasi hasil penelitian melalui pameran produk inovasi dan poster publikasi ilmiah tahun 2022,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM, Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad(K)., mengatakan masih terjadinya gap terkait produk-produk alat kesehatan di masyarakat saat ini. Gap yang terjadi antara pihak akademisi dan pihak industri menjadikan ide-ide para inventor inovasi dari dosen-dosen atau mahasiswa sebagian hanya berhenti pada prototipe.
“Tidak sedikit yang berhenti dalam bentuk prototipe sehingga begitu selesai ya sudah berhenti misalnya mereka menulis jurnal tetapi untuk kemanfaatan yang lebih besar menghadapi banyak kendala,” katanya.
Pengembangan instrumentasi medis sangat diperlukan dalam bidang kedokteran untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan, diantaranya melalui skrining awal untuk pencegahan penyakit, diagnosis yang akurat, dan pengobatan yang tepat. Semua itu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, serta pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Kita berharap dengan HRIE ini mampu menjembatani antara kedua belah pihak. Apakah itu hilirisasi dimana dari dosen yang memiliki ide-ide yang memiliki prototipe itu bisa difasilitasi oleh industri atau sebaliknya industri seringkali sudah membuat produk tapi bagaimana validitasnya belum diujikan, dan dari pihak fakultas akan menjembatani hal tersebut,” pungkasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.